spongebob

Sabtu, 25 April 2015

Analisis Isi



Fitri Andriyani
6th Semester
Linguistic Research Methodology
Penulis : FEBRI KURNIASIH (ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010).
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kecenderungan isi berita mengenai Ahok yang siap menjadi “Comic” setelah dipecat, di surat kabar Kompas.com Senin, 6 April 2015 dan Merdeka.com Senin, 6 April 2015.
Sumber: Kompas.com, Senin, 6 April 2015 16:46 WIB dan Merdeka.com, Senin, 6 April 2015 15:09 WIB.
Terancam Dipecat, Ahok Siap Geluti "Stand Up Comedy"
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku santai atas hasil angket yang nantinya dapat berujung pada pemecatan dirinya sebagai Gubernur oleh Mahkamah Agung (MA). Sambil berseloroh, Basuki mengaku telah mempersiapkan diri menjadi seorang komedian atau comic yang melakukan stand up comedy.
"Sekarang saya persiapan mau stand up comedy, kalau dipecat (dari Gubernur DKI). Metro TV jangan lupa undang gue ya. Gue cukup lucu, kok," kata Basuki tertawa, di Balai Kota, Senin (6/4/2015).
Sebelumnya, Basuki juga pernah mengungkapkan keinginannya menjadi seorang comic ketika bertemu dengan delegasi parlemen Uni Eropa, 18 Maret 2015 lalu. Saat itu, Basuki juga menyindir gaya hidup mewah para anggota Dewan. Walaupun penghasilan tidak terlalu besar, banyak anggota Dewan yang memiliki mobil sport mewah. Basuki juga meminta perwakilan parleman Uni Eropa itu mendatangi langsung DPRD untuk belajar hidup mewah.
"Gue tawarin begitu, pada ketawa mereka. Gue juga bilang, kalau dipecat dari Gubernur, gue mau stand up comedy. Kalau orang Eropa sudah ketawa, berarti sudah lumayan dong, sudah bisa laku gue kan," kata Basuki saat itu.
Basuki sebelumnya juga pernah menceritakan pengalaman lucu dalam standing microphone di Teater Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat (5/12/2014) lalu. Acara berjudul "Mati Ketawa Cara Politikus" itu mengambil tema rumah sakit. Bak seorang comic, ia mengaku bahwa banyak orang menyebutnya sakit jiwa.
"Saya memang merasa agak kurang waras, tetapi untungnya pas dites di RSPAD Gatot Subroto, cuma pas di garis (normal). Saudara, suka enggak suka, Jakarta memang mesti dipimpin oleh orang agak setrip satu (kurang waras). Kalau terlalu waras, hadapi kalian kayak gini, bisa masuk RS Jiwa. Makanya, saya bilang, hanya ada satu triknya, PPG, 'pura-pura goblok' dan 'pura-pura gila'," kata Basuki saat itu, yang mengundang gelak tawa para pengunjung di sana.
Sekadar informasi, panitia angket akan melaporkan hasil penyelidikan terhadap Basuki dalam rapat paripurna. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengungkapkan dua solusi jika mereka mengambil keputusan hak untuk menyatakan pendapat (HMP). Kedua solusi itu adalah melaporkan Basuki ke Mahkamah Agung, atau Basuki meminta maaf atas pelanggaran yang dilakukan. (Kompas.com Senin, 6 April 2015)

Bila dipecat, Ahok mau melawak di Stand up Comedy
Merdeka.com - DPRD sudah mewacanakan dua opsi yang bisa dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bila keputusan hak angket berujung pada hak menyatakan pendapat yang berpeluang pemakzulan terhadap dirinya. Pertama minta maaf pada DPRD atau proses tersebut berlanjut sampai ke Mahkamah Agung (MA).
Menanggapi hal itu, Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih diselesaikan di MA. "Urusan MA dong," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/4).
Ahok berdalih telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yakni dimakzulkan DPRD. Lalu kerjaan apa yang sudah dia pikirkan bila melepas seragam gubernur?
"Persiapan mau jadi Stand up Comedy, kalau dipecat. Metro TV jangan lupa undang gue ya, gue cukup lucu kok," tambah Ahok.
Seperti diketahui, panitia angket akan melaporkan hasil penyelidikan terhadap Ahok dalam Rapat Paripurna yang dihadiri semua anggota dewan. Dewan menilai ada pelanggaran yang dilakukan Ahok, tapi belum memaparkan lebih jauh. (Merdeka.com Senin, 6 April 2015)

Berita dari Kompas.com bersifat pro atau setuju dengan adanya keinginan Ahok yang mungkin akan menjadi comic apabila beliau benar-benar dipecat. Hal ini dapat dilihat dari isi berita yang lebih banyak menjelaskan mengenai keinginan Ahok yang ingin menjadi seorang comic. Kalimat yang digunakan pada keinginan Ahok itupun tidak mengejek bahkan berupa seperti dukungan. Dan seperti yang sudah dijelaskan di berita, keinginan Ahok yang ingin menjadi seorang comic setelah dipecat ini seperti bersifat positif karena dapat menghibur. Bahkan ada kalimat yang menyetujui mengenai pernyataan Ahok yang memberikan sindiran terhadap anggota Dewan.
Sedangkan berita dari Merdeka.com bersifat kontra atau tidak setuju dengan adanya keinginan Ahok yang akan menjadi seorang comic setelah beliau dipecat. Di Merdeka.com, isi berita lebih sederhana dibandingkan dengan Kompas.com. Penjelasan mengenai keinginan Ahok pun tidak dijelaskan lebih banyak. Justru isi berita lebih fokus pada pemecatan Ahok dan seperti memojokkan Ahok. Seperti pada awal paragraf, langsung menunjuk pada pemecatan Ahok. Pada paragraf selanjutnya pada saat terdapat pertanyaan mengenai “kerjaan apa yang sudah dia pikirkan bila melepas seragam gubernur?”, pertanyaan ini seperti mengejek Ahok.
Keinginan Ahok untuk menjadi seorang comic mungkin hanya sebuah lelucon. Namun hal ini mendapat berbagai tanggapan dari beberapa pihak. Seperti berita dari Kompas.com yang pro atau memihak dengan hal tersebut, dan berita dari Merdeka.com yang justru kontra dengan adanya berita mengenai profesi yang akan dijalankan Ahok setelah dipecat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar