Fitri
Andriyani
6th
Semester
Linguistic
Research Methodology
Penulis
: FEBRI KURNIASIH (ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010).
Tujuan:
Untuk mengetahui perbedaan kecenderungan isi berita mengenai Ahok yang siap
menjadi “Comic” setelah dipecat, di
surat kabar Kompas.com Senin, 6 April 2015 dan Merdeka.com Senin, 6 April 2015.
Sumber: Kompas.com, Senin,
6 April 2015 16:46 WIB dan Merdeka.com, Senin, 6 April 2015 15:09 WIB.
Terancam
Dipecat, Ahok Siap Geluti "Stand Up Comedy"
JAKARTA,
KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama
mengaku santai atas hasil angket yang nantinya dapat berujung pada pemecatan
dirinya sebagai Gubernur oleh Mahkamah Agung (MA). Sambil berseloroh, Basuki
mengaku telah mempersiapkan diri menjadi seorang komedian atau comic
yang melakukan stand up comedy.
"Sekarang
saya persiapan mau stand up comedy, kalau dipecat (dari Gubernur DKI). Metro
TV jangan lupa undang gue ya. Gue cukup lucu, kok," kata Basuki
tertawa, di Balai Kota, Senin (6/4/2015).
Sebelumnya,
Basuki juga pernah mengungkapkan keinginannya menjadi seorang comic
ketika bertemu dengan delegasi parlemen Uni Eropa, 18 Maret 2015 lalu. Saat
itu, Basuki juga menyindir gaya hidup mewah para anggota Dewan. Walaupun
penghasilan tidak terlalu besar, banyak anggota Dewan yang memiliki mobil sport
mewah. Basuki juga meminta perwakilan parleman Uni Eropa itu mendatangi
langsung DPRD untuk belajar hidup mewah.
"Gue tawarin
begitu, pada ketawa mereka. Gue juga bilang, kalau dipecat dari Gubernur,
gue mau stand up comedy. Kalau orang Eropa sudah ketawa, berarti
sudah lumayan dong, sudah bisa laku gue kan," kata Basuki saat itu.
Basuki
sebelumnya juga pernah menceritakan pengalaman lucu dalam standing
microphone di Teater Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki,
Cikini, Jakarta, Jumat (5/12/2014) lalu. Acara berjudul "Mati Ketawa Cara
Politikus" itu mengambil tema rumah sakit. Bak seorang comic, ia
mengaku bahwa banyak orang menyebutnya sakit jiwa.
"Saya
memang merasa agak kurang waras, tetapi untungnya pas dites di RSPAD Gatot
Subroto, cuma pas di garis (normal). Saudara, suka enggak suka, Jakarta memang
mesti dipimpin oleh orang agak setrip satu (kurang waras). Kalau terlalu waras,
hadapi kalian kayak gini, bisa masuk RS Jiwa. Makanya, saya bilang,
hanya ada satu triknya, PPG, 'pura-pura goblok' dan 'pura-pura gila',"
kata Basuki saat itu, yang mengundang gelak tawa para pengunjung di sana.
Sekadar
informasi, panitia angket akan melaporkan hasil penyelidikan terhadap Basuki
dalam rapat paripurna. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengungkapkan dua
solusi jika mereka mengambil keputusan hak untuk menyatakan pendapat (HMP).
Kedua solusi itu adalah melaporkan Basuki ke Mahkamah Agung, atau Basuki
meminta maaf atas pelanggaran yang dilakukan. (Kompas.com Senin, 6 April 2015)
Bila
dipecat, Ahok mau melawak di Stand up Comedy
Merdeka.com
- DPRD sudah
mewacanakan dua opsi yang bisa dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama, bila keputusan hak angket berujung pada hak menyatakan pendapat yang
berpeluang pemakzulan terhadap dirinya. Pertama minta maaf pada DPRD atau proses
tersebut berlanjut sampai ke Mahkamah Agung (MA).
Menanggapi
hal itu, Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih diselesaikan di MA. "Urusan MA
dong," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/4).
Ahok
berdalih telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yakni dimakzulkan
DPRD. Lalu kerjaan apa yang sudah dia pikirkan bila melepas seragam gubernur?
"Persiapan
mau jadi Stand up Comedy, kalau dipecat. Metro TV jangan lupa undang gue ya,
gue cukup lucu kok," tambah Ahok.
Seperti
diketahui, panitia angket akan melaporkan hasil penyelidikan terhadap Ahok
dalam Rapat Paripurna yang dihadiri semua anggota dewan. Dewan menilai ada
pelanggaran yang dilakukan Ahok, tapi belum memaparkan lebih jauh. (Merdeka.com
Senin, 6 April 2015)
Berita dari Kompas.com
bersifat pro atau setuju dengan adanya keinginan Ahok yang mungkin akan menjadi
comic apabila beliau benar-benar
dipecat. Hal ini dapat dilihat dari isi berita yang lebih banyak menjelaskan
mengenai keinginan Ahok yang ingin menjadi seorang comic. Kalimat yang digunakan pada keinginan Ahok itupun tidak
mengejek bahkan berupa seperti dukungan. Dan seperti yang sudah dijelaskan di
berita, keinginan Ahok yang ingin menjadi seorang comic setelah dipecat ini seperti bersifat positif karena dapat
menghibur. Bahkan ada kalimat yang menyetujui mengenai pernyataan Ahok yang memberikan
sindiran terhadap anggota Dewan.
Sedangkan berita dari
Merdeka.com bersifat kontra atau tidak setuju dengan adanya keinginan Ahok yang
akan menjadi seorang comic setelah
beliau dipecat. Di Merdeka.com, isi berita lebih sederhana dibandingkan dengan
Kompas.com. Penjelasan mengenai keinginan Ahok pun tidak dijelaskan lebih banyak.
Justru isi berita lebih fokus pada pemecatan Ahok dan seperti memojokkan Ahok.
Seperti pada awal paragraf, langsung menunjuk pada pemecatan Ahok. Pada
paragraf selanjutnya pada saat terdapat pertanyaan mengenai “kerjaan apa yang
sudah dia pikirkan bila melepas seragam gubernur?”, pertanyaan ini seperti
mengejek Ahok.
Keinginan Ahok untuk
menjadi seorang comic mungkin hanya
sebuah lelucon. Namun hal ini mendapat berbagai tanggapan dari beberapa pihak.
Seperti berita dari Kompas.com yang pro atau memihak dengan hal tersebut, dan
berita dari Merdeka.com yang justru kontra dengan adanya berita mengenai
profesi yang akan dijalankan Ahok setelah dipecat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar